Kenapa Tidak Lanjut Sekolah/Kuliah?

Saturday, September 23, 2017
Jumat lalu aku berangkat kursus menjahit seperti biasa. Namun, jika biasanya di Kelas Siang hanya ada aku dan Tiwi, kali ini aku berdua dengan anak baru. Namanya Khusnul. Tiwi ijin tidak masuk karena pulang ke rumah. Jadilah aku ngobrol-ngobrol dengan Khusnul.


Sebenarnya, aku ketemu Khusnul sudah beberapa kali. Tapi, kami tak banyak bicara satu sama lain. Mungkin karena melihat aku dan Tiwi yang sudah begitu akrab, dia merasa sungkan untuk terlibat dalam obrolan kami. Dia mengira aku dan Tiwi adalah teman satu kosan.

"Kok nggak ambil Kelas Pagi aja, Mbak?" tanyaku.
"Iya, anaknya udah mulai sekolah." jawabnya.
"Owh, umur berapa anaknya?"
"4 tahun."

Oke. Dari percakapan singkat tersebut, dapat diketahui bahwa Khusnul ini ibu rumah tangga yang setiap paginya mengurus keperluan anaknya yang mulai sekolah. 

Lanjut ...

"Njenengan (Kamu) sambil kerja to Mbak? Kok sempat-sempatnya?" giliran dia bertanya padaku. 
"Iya, bla bla bla." aku menjelaskan.
"Kalau Tiwi?"
"Tiwi mah masih anak kecil. Lulusan SMP. Nggak nerusin sekolah. Lulus SMP, disuruh orang tuanya kursus." kataku.
"Emang enakan kursus kok Mbak, daripada sekolah."
"Iya sih, kursus kan cuma setahun."
"Aku juga lulusan SMP, Mbak." katanya.

'EH?'

"Mbak e lahiran tahun berapa to?" tanyanya lagi.
"92." Jawabku.
"Aku jauh lebih muda dari Njenengan lho?"
"Mosok sih? Emang lahiran tahun berapa?" tanyaku.
"96."

'APA?' 

"Nikah umur berapa berarti?"
"17 tahun."
"Hee... lulus sekolah, langsung nikah berarti ya?"
"Iya."

***

AAAAKKKKK!!!! Rasanya kok MAKJLEB BANGET ya.
Khusnul, umur 21 tahun. Menikah di usia 17 tahun. Sekarang memiliki 1 orang anak berumur 4 tahun.
Aku, umur 25 tahun. Belum Menikah.

Heeee?? Bukan itu yang ingin aku garis bawahi disini. Aku hanya merasa gemas ketika ada orang yang tidak menyukai dunia pendidikan. Lihat mereka yang tidak melanjutkan kuliah saja gemas, apalagi yang tidak melanjutkan SMA. Sebegitu tidak menyenangkan kah sekolah itu?

"Percuma sekolah tinggi kalau ujungnya sama-sama jadi ibu rumah tangga."

Masak sih percuma? Ilmu yang kamu miliki menentukan caramu membesarkan anak lho.

Baca : Perkembangan Anak Bergantung pada Orang Tua

Dari beberapa kasus yang aku temui, faktor utama yang mempengaruhi mereka tidak meneruskan sekolah bukanlah kondisi ekonomi, melainkan kemauan, niat dalam diri. Soal biaya, banyak cara untuk mendapatkan pendidikan gratis. Tapi kemauan, hanya diri mereka yang mampu membangkitkannya.

Dulu aku pernah tanya ke temanku, "Kok nggak lanjut kuliah sih?"
"Mau kerja aja, dapet duit. Kuliah, capek mikir."

Di usiamu yang masih muda, sebegitu inginnya kah dirimu untuk bisa menghasilkan uang sendiri? Sebegitu lemahnya kah dirimu hingga tak sanggup melahap materi perkuliahan?

Padahal, sekolah/kuliah itu menyenangkan lho. Aku bisa menikmati masa mudaku dengan lebih bahagia. Di saat yang lain kerja, dimarahi bos, aku tengah melawan kantuk mendengarkan materi dari dosen. Di saat sudah jenuh-jenuhnya bekerja, aku baru mulai kerja.

Baca : Ayo Sekolah!

Eh, lanjut kuliah bukan semata mengejar gelar agar mencari pekerjaan lebih mudah dan gaji bakal lebih besar ya. Dengan kuliah, wawasan kita akan terbuka. Kita akan menemukan banyak orang dengan latar pendidikan yang berbeda. Kita akan tumbuh menjadi pribadi yang tak mengukur segala sesuatunya hanya dengan uang. Kita akan lebih cerdas dalam berpikir dan menyelesaikan suatu permasalahan.

***

Tulisan ini tak bermaksud menyindir/menyinggung siapapun, apalagi bagi kalian yang sangat ingin lanjut sekolah/kuliah, tapi ada alasan khusus hingga pada akhirnya tidak bisa mewujudkan keinginan tersebut.

Akan tetapi, bagi kalian yang tidak lanjut sekolah/kuliah hanya karena "males mikir", ayolah, kita ciptakan generasi yang mengedepankan otak daripada otot. Kalau kalian merasa sekarang sudah terlambat untuk lanjut sekolah, maka paksalah anak-anak kalian agar sekolah setinggi mungkin. Jadikan anak kita orang-orang yang berpikir sebelum berbicara. Bukan sebaliknya.

4 comments:

  1. Hey, kita ternyata seumuran ya! Hahhaha....

    Ngasih pengertian beginian sama orang yang sudah ketutup cara berpikirnya itu seperti mencangkul di dalam air, mbak. Halah, opo iki.

    ReplyDelete
  2. yak bener banget mba, kalau niat beasiswa sekarang bertebaran kuliah murah juga ada. Saya sampai pernah ngadain seminar edukasi di kampung saya dulu untuk memotivasi anak2 SMA melanjutkan kuliah, karena disana kebanyakan setelah tamat langsung nikah hiks

    ReplyDelete
    Replies
    1. di desaku, banyakan yang lulus SMA/SMK, cita-citanya kerja di luar negeri :/
      yg nggak bisa kesampaian, apalagi cewek, pasti pilih nikah

      Delete

Terima kasih telah mengunjungi Wamubutabi :)
Silahkan tinggalkan jejak ^^

Powered by Blogger.