Suami Impian

Wednesday, April 01, 2015
Beberapa waktu yang lalu aku pernah menuliskan komponen-komponen Rumah Impian. Kali ini aku ingin menuliskan kriteria-kriteria Suami Impian, mumpung belum ketemu jodohnya. Siapa tahu, saat menulis ini, Alloh mengabulkan impian-impian yang telah dan akan kita tuliskan.
Berikut hal-hal yang aku harapkan dari suamiku kelak:

1. No Smoking
Bagiku, pria dengan sebatang rokok menyala di tangannya, tingkat ke-keren-annya berkurang 80%. Setampan apapun dia, kalau dia seorang perokok ketampanannya menghilang seperti asap dari rokok yang dihisapnya. 

Aku tak membenci perokok, tapi aku tak menyukainya. Aku tak ingin membahas dari sisi kesehatan. Semua orang tahu kalau merokok akan merusak kesehatan. Mungkin tidak sekarang, tapi di masa tuanya mungkin penyakit pernapasan akan segera menggerogoti tubuhnya. Dari sisi keuangan juga pasti semua orang tahu, daripada beli rokok mending uangnya buat beli permen anak. 

Aku tak suka perokok karena (maaf) bau badannya. Pernahkah kau dekat-dekat dengan para perokok? Betahkah kau lama-lama disampingnya? Maaf, tapi meskipun Anda memakai parfum, aroma rokok masih tercium dari badan Anda. 

2. Can Drive a Car
Kriteria ini tak wajib tapi penting. Aku ingat Budhe pernah berkata, "Anak-anak Budhe, Budhe suruh belajar nyetir mobil. Biar kata nggak punya mobil, yang penting bisa nyetir. Jadi kalau kemana-mana cukup sewa mobil, ga perlu sewa sopir." Dan aku pikir, omongan Budhe ada benarnya.

Aku membayangkan kelak kalau suamiku bisa menyetir mobil, nantinya bisa gantian dengan Mas Ipar kalau pergi kemana-mana. 

3. Menikmati Hidup = Tidak Pelit + Tidak Boros
Pernah ketemu orang yang pelitnya setengah mati? Orang yang mindsetnya "ngapain sih bantuin orang lain, buat diri sendiri aja susah". Duh, justru yang susah kalau ketemu orang seperti ini. Bisa-bisa untuk beli mainan anak harus mikir ribuan kali. Aku suka dengan pria yang nyah-nyoh. Apapun yang dia miliki saat ini, dia rela berbagi dengan sesama. Tanpa harus berpikir panjang, dia mau membantu yang lain. Tidak hanya berupa uang, tapi mungkin dengan waktunya maupun tenaganya. Meski demikian, ia tak akan boros hingga lupa memikirkan dirinya sendiri.


No comments:

Terima kasih telah mengunjungi Wamubutabi :)
Silahkan tinggalkan jejak ^^

Powered by Blogger.