Undangan Pernikahan

Saturday, May 17, 2014
Berkaitan dengan postingan sebelumnya tentang pentingnya berbagi pengalaman dan pengetahuan yang kita miliki (meskipun hal itu terlihat sepele), maka kali ini aku juga akan berbagai sedikit tentang apa yang ku rasakan.

Aku bekerja di lingkungan yang didominasi oleh kaum pria. Sebagian sudah berumur, sebagian masih lajang yang rata-rata sudah masuk di umur menikah. 

Meskipun aku tak terlibat dalam percakapan, aku sering mendengar mereka membahas tentang pernikahan, rumah, dan sebagainya. 

Satu hal yang menarik perhatianku dari keberadaan pria-pria lajang tersebut adalah Undangan Pernikahan. 


Undangan pernikahan yang pertama aku terima adalah dari Mas Thomas. Ia melangsungkan pernikahan di Jakarta Selatan. Ia membagi-bagikan undangan ke masing-masing dari kami, rekan kerjanya. Semua dapat satu undangan. Dia pun mengundang lewat email. Bukan hal yang aneh bukan?

Selanjutnya, undangan yang ku terima adalah  dari Mas Adit yang akan melangsungkan pernikahan di Solo. Eits, tapi kali ini ada yang aneh. Satu undangan untuk semua. Selanjutnya dia mengirim email yang intinya lebih meminta doa restu, bukan mengharapkan kehadiran. Iseng aku menjawab email tersebut, "Eh, minta doa restu aja nih? Kitanya nggak diundang?"

Dia pun berkata, "Aku pekewuh Mi. Ngundang tapi kok nggak nyediain transport."

Ehh??

Dan beberapa hari yang lalu aku mendapat email undangan pernikahan dari Mas Adit (di kantor ada 2 Mas Adit) yang akan melangsungkan pernikahan di Palembang. Sama dengan Mas Adit satunya, dia hanya membuat satu undangan untuk semua.

Heuheu..

Ternyata begitu yaa.. kalau kita akan melangsungkan pernikahan di suatu kota yang sekiranya jauh dari kerabat-kerabat kita, maka kita perlu mengakomodasi transport dan tempat tinggal untuknya. Misal nih, aku mau nikah di Purworejo, jika aku mau teman-temanku yang dari Jakarta dan Bekasi hadir, aku harus menyediakan transport PP Jakarta Purworejo dan juga menyediakan tempat tinggal selama di Purworejo. 

Hmmm...

Jujur aku baru tahu hal seperti ini. Ku pikir, selama kita mengenal baik teman-teman kita dimana pun dia berada, kita tinggal memberikan undangan, tanpa harus memikirkan bagaimana transport dia menuju tempat resepsi kita, dimana dia tinggal, dan sebagainya.

Muehehehe.. Ada yang baru tahu juga? wkkwkwkw...

4 comments:

  1. di tempatku juga begitu juu.
    mangkanya tabungannya harus banyaaaak kalo nikah di daerah :D
    paling ga satu departemen diundang ke rumah.. wakakkaka

    ReplyDelete
  2. hihihi.. iya juuu.. kirain aku ya, misal kita ngundang orang kantor, ntar orang kantor pada rembugan rame2 datang ke rumah kita..
    soalnya pas ada sodara nikah di Semarang, keluargaku yang di purworejo pada bahas kesananya gimana, transport gimana.. gituuu

    ReplyDelete
  3. hmmm.. iya di tempatku juga begitu.huehehhe
    hadeeeh,, gimancung indaang.. persiapannya mesti banyak yaaak.. :D

    ReplyDelete
  4. kamu mending chi.. kamu kan deket di Serang :p

    ReplyDelete

Terima kasih telah mengunjungi Wamubutabi :)
Silahkan tinggalkan jejak ^^

Powered by Blogger.