Skenario Terbaik

Wednesday, May 07, 2014
“Tidak ada yang kebetulan di muka bumi. Semua adalah skenario Tuhan, pemilik rencana paling sempurna, yang tidak ada keliru ketiknya, typo, inkonsistensi, apalagi tidak masuk akal. Semua adalah skenario terbaik.

Maka, dengan meyakini semua adalah skenario dari Tuhan, kita bisa menerima kejadian apapun dengan lapang dada sambil terus memperbaiki diri, agar tibalah skenario yang lebih baik lagi.”


*Tere Liye


Aku amat sangat setuju dengan pernyataan di atas. Seberapa hebat angan-angan manusia, tak akan ada yang dapat menghindar dari skenario terbaik-Nya.

Aku tak pernah membayangkan kondisiku saat ini. Tapi, aku merasa apa yang aku alami jauh dari yang aku inginkan. Terkadang aku sering mengeluh, mengapa aku dihadapkan dengan keadaan seperti ini, mengapa aku di tempat ini, mengapa dan mengapa. Namun, aku mencoba meyakini bahwa apa yang terjadi padaku sudah tertulis dalam skenario terbaik-Nya. Aku pun memutuskan berpikiran positif, melihatnya dari sisi lain. Dan benar saja, aku menemukan banyak hal yang mungkin takkan ku sadari hingga aku lupa tuk mensyukuri.

Setelah beberapa waktu yang lalu aku sempat bercerita tentang aku yang tak bisa merasakan kepuasan dalam bekerja sehingga aku tak bisa menikmati keseharianku di kantor, maka aku mencoba melihat skenario terbaik dari itu semua, mulai dari hal sepele hingga hal luar biasa, antara lain:

1. Aku memiliki saudara baru
Aku tak pernah membayangkan sebelumnya aku tinggal serumah dengan teman sekelasku dulu waktu kuliah. Namanya Arjo (nama samaran) - cowok. Rumahnya memang tidak membuka kos-kosan, namun ada satu kamar kosong yang apabila aku mau, maka aku boleh menempatinya. Berhubung waktu itu aku tak sempat berkeliling mencari kosan, maka aku terima tawaran itu. 

Awalnya aku merasa ewuh (baca: sungkan). Kerjaanku cuma ngamar (baca: mengurung diri di kamar). Aku merasa tak enak. Makan disiapin. Tiap pagi dan sore aku dibuatkan teh manis. Kalau weekend, aku pasti bangun siang, minimal jam 09.00 pagi aku baru keluar kamar.

Namun, lama-kelamaan aku merasa nyaman disini. Mereka sudah menganggapku layaknya saudara. Tiap aku pulang kampung, budhe (ibu Arjo) selalu membawakan oleh-oleh untuk bapak-ibukku. Satu-per-satu pun aku mengenal anggota keluarga ini (meski terkadang aku sulit memposisikan diri ketika ada saudara dari keluarga ini yang datang, misal besan budhe, adik budhe, keponakan budhe). Mungkin dari benak mereka, "siapa gadis itu? rasanya dia tidak ada di silsilah keluarga ini, tapi mengapa dia tinggal disini?" 

Yang jelas, bagi mereka-mereka yang sudah sering mengunjungi rumah ini, mereka akan mengenal dan menerima keberadaanku. Mbak Sami, Mbak Nur, Mas Anto, Adeknya Mas Anto, dan mereka-mereka yang pernah mampir ke rumah ini.

Jika aku tak berada di posisiku saat ini, mungkin aku takkan pernah mengenal mereka.
 
2. Aku memiliki Bita
Proposalku untuk memiliki motor segera diterima mengingat aku tiap pagi jalan pagi 15 menit menuju kantorku. Merasa kasihan, ibu pun segera mengurus kelahiran Bita dan mengirimkannya untukku.
 
3. Bita merasa senang
Apa yang membuat Bita senang? Padahal tiap hari Bita harus melewati jalanan tak rata dan membahayakan. Bersebelahan dengan truk-truk besar yang selalu bikin hati deg-degan.

Rupanya, tak hanya aku senang tinggal disini. Bita pun merasa senang karena ketika dirinya kotor, dan aku belum sempat membawanya ke pemandian umum, Bita sudah dimandikan oleh pakdhe (bapak Arjo).
 
4. Corpia merasa senang
Setelah beberapa kali diajak ke Jakarta, rupanya Corpi merasa senang tinggal di Bekasi. Sinyal selalu penuh.

5. Mengenal kamu kalian
Ya meski belum bisa dibilang akrab layaknya teman kuliah, namun aku merasa senang bisa mengenal kalian. Aku belajar banyak hal dari kalian. Aku mengagumi kehebatan-kehebatan kalian. Kalian luar biasaaaa.

Setidaknya itulah beberapa hal di balik skenario terbaik dari Alloh untukku. Aku menunggu skenario yang lebih baik dariMu ya ALLOH ^^

2 comments:

  1. Terkadang apa yang terjadi dengan kita kurang menyenangkan karena belum tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Tapi setelah tahu akhirnya ia akan berkata bahwa rencana atau sekenario sang pencipta memang yang terbaik. Dia tahu mana yang baik dan buruk untuk kita.

    ReplyDelete
  2. ehem... kadang keluarga itu memang aneh yak. tak ada hubungan darah tetapi bisa dekat dan akrab. :D
    betewe, itukah calonnya mbak mia? :D

    ReplyDelete

Terima kasih telah mengunjungi Wamubutabi :)
Silahkan tinggalkan jejak ^^

Powered by Blogger.