Warna Simbol Kebersamaan

Monday, April 29, 2013
Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu keempat. 
Aku menyukai kata ‘warna’ seperti aku menyukai kata ‘ibu’, ‘matahari’, dan ‘hujan’. Kata ibu merupakan simbol suatu penyemangat. Kata matahari menggambarkan kekuatannya yang hebat. Kata hujan memberikan sebuah kedamaian. Sementara itu kata warna memiliki makna kuat tentang sebuah keceriaan dan kebahagiaan.
Bayangkan jika kehidupan ini tak berwarna. Akankah hanya putih yang terlihat? Atau hanya hitam kelam? Ahh, hitam dan putih juga merupakan warna. Benar-benar tak bisa ku bayangkan.
Sekarang anggaplah hitam dan putih bukan sebuah warna, apa yang akan terjadi? Pasti sangat memilukan. Tidak ada keceriaan di dalamnya. Bersyukur sekali ketika kita bisa melihat warna langit yang biru. Ditambah munculnya pelangi dengan warnanya yang elok, merah kuning hijau.
Warna ternyata memiliki banyak manfaat, disamping sebagai simbol keceriaan dan kebahagiaan. Apa saja? Yuk, kita telaah satu persatu manfaat warna. 
Apa jadinya ya jika tidak ada lampu lalu lintas yang memiliki tiga warna? Apalagi kota Jakarta yang super padat ini. Pasti kecelakaan banyak terjadi dimana-mana.
Mungkin gambar tanpa warna masih sedap untuk dilihat. Tapi, jika makanan tanpa warna masihkah mengundang untuk mencicipinya? Ternyata warna pada makanan bisa menambah nafsu makan, khususnya bagi anak-anak. :D
Masih banyak manfaat warna yang lainnya. Namun, bagiku, warna adalah lambang kebersamaan, wujud kekompakan. Mengapa demikian?
Sungguh senang aku tergabung dalam kelas MI 2010 Polman Astra. Kelas ini terdiri dari 31 mahasiswa, yaitu 16 cewek dan 14 cowok. Jika dibandingkan dengan kelas lain, maka kelas kami paling banyak ceweknya. Kebetulan kami semua beragama Islam dan dari 16 cewek, 3 diantaranya tidak mengenakan hijab, sisanya mengenakan semua. Alhasil, jika kami semua ke kantin berbarengan, kami akan terlihat seperti segerombolan 'ibu-ibu pengajian'.
Adalah suatu hal yang biasa bagi kami saat pagi berangkat ‘ngampus’ dan ternyata mendapati teman kami yang mengenakan kerudung berwarna sama.
“Aaaaaa… Kita samaan hari ini. Wah dia juga. Dia juga.”
“Iya. Kita sama pakai ungu. Dia pakai merah, sama dengan dia.”
Mungkin bagi orang lain memandang kami aneh, norak, atau yang lainnya. Mungkin demikian pula yang dirasakan oleh para pria di kelasku. Mereka memandang kami, gadis-gadis berjilbab warna sama, dengan tatapan datar. ‘Apa sih?’ Batin mereka.
Namun, inilah kami. Lantas, bukan hal aneh lagi jika kami melanjutkannya dengan sesi foto-foto untuk mendokumentasikan kekompakan kami ini. Bagaimana jika ada yang memakai jilbab tidak sama? Siap-siaplah untuk menjadi tukang foto (dan yang lebih parah, hanya melongo).
ada yang melongo di belakang... upss...#pissssss :D
Itulah peran warna sebagai simbol kekompakan kami, para wanita MI 2010. Namun, yang lebih dahsyat adalah ketika warna mampu menyatukan kami sekelas, bukan hanya para ibu-ibu MI 2010, namun bapak-bapaknya juga terlibat. Hal ini dibuktikan saat ada acara Buka Bersama tahun 2011 silam.
Kami semua janjian akan memakai baju biru. Itu khusus untuk laki-laki dan perempuan tak berhijab. Sementara itu, ibu-ibu pengajian MI 2010, sengaja benar memesan kerudung kembar berwarna biru. Kami akan mengenakannya berbarengan.
Dan benar saja, di hari yang telah ditentukan panitia, kami beriringan masuk ke D’Cost dengan warna biru. Semua mata tertuju kami. Adik kelas, kakak kelas, dosen, dan tentu saja pengunjung D’Cost. Entah mereka memandang kami begitu kompak, atau justru menganggapnya norak? Apapun itu, bagiku sebuah warna mampu menunjukkan sebuah kebersamaan.
Weh,, ada yang pake merah ternyata -_-
Selain warna biru, kami, sekelas juga pernah ber-sama-an warna baju untuk acara Gathering MI. Kali ini kami menggunakan warna hitam. Terlihat elegan, namun juga terlihat menyeramkan. (Lagi-lagi) Apapun itu, bagiku sebuah warna mampu menunjukkan sebuah kekompakan.
Kompak bener itemnya :D

2 comments:

  1. Senang ya, ada teman-teman yang bisa diajak kompakan :-) tapi beda warna bukan berarti nggak kompakkan? ^_^

    ReplyDelete
  2. yapss... setuju deh sama mbak nya :D

    ReplyDelete

Terima kasih telah mengunjungi Wamubutabi :)
Silahkan tinggalkan jejak ^^

Powered by Blogger.